>> AKU INGAT NAMA ITU, KUS
AKU INGAT NAMA ITU, KUS
Oleh: Z. Afif
Aku ingat nama itu, Kus
30 tahun lalu mula kusua dalam kolom saban minggu
suara sejuk yang kusenangi
tuturan gaya bahasa sastra seni
khotbah kata orang, ah, apapun namanya bolehlah
karena dia pendeta
yang kurasakan pesannya terolah kearifan
dari pengalaman diri dan belajar mengenal makna lingkungan hayat
aku terkesima dalam deretan kata dan kalimat lembut kristiani
yang berlaku bagi siapa pun yang mau memahami
yang yakin kepada yang Esa
yang berbuat bagi memanusiakan manusia.
Aku ingat kembali nama itu, Kus
Fridolin Ukur penyair yang darahnya "mengalir darah penyair" 1)
tanpa pernah kenal orangnya
'pa pula pernah bersua muka
tapi apakah itu lebih penting daripada jiwa
yang tersirat dalam kolom yang kubaca
sehingga membangkitkan bayangan sosok
manusia jujur di tengah kemunafikan kuasa dipuja-puja
manusia pengamal dan pembakti di tengah kecurangan kuasa senjata sakti
manusia yang hatinya melekat pada si papa di tengah kuasa angkara murka.
Aku ingat lagi nama itu, Kus
kalau tidak karena "ketika hujan di daun-daun" 2)
sungguh, aku cuma tahu Fridolin - semata pengabar Injil
bagai bangun dari mimmi, ternyata
yang kukenal hanya nama - anak enggang dan naga
cintanya melekat di bumi Dayak yang dikroyok makhluk serakah
dari Jakarta yang bersubahat dengan penjarah dari mancanegara.
Fridolin, telah lama aku tak bersama kolommu yang berlagu merdu
kau nyanyikan pesan kemanusiaan cinta damai, sejahtera dan tenteram
kalau tidak karena Kusni - kawanku Dayak - aku kehilangan jejakmu
dalam duka mengantar pergimu, aku pun bangga
seperti juga bangga terhadap Asong yang teguh tewas dibantai TNI,
almarhum Sawong menanggung siksa penjara, banyak lagi Dayak karibku
yang sekeyakinan "melangkah di alur ruas jalan beronak ." dan
"hapal pahit manisnya" pengalaman dan tantangan 3)
karena kita cinta bumi kesayangan tanah bunda melahirkan
bumi Dayak yang ditebaspunahkan, bumi Aceh yang dikuras dan dijarah
bangsa kita kehilangan hak sebagai tuan negeri
karena kuasa tak di tangan sendiri!
Flemingsberg, Sweden, 6 Juli 2003.
1) Dari puisi Fridolin Ukur.
2) dan 3) dari puisi JJ Kusni "Ketika Hujan di Daun-daun."
From: "NYALA BACEH"
Date: Sun Jul 6, 2003 5:26 pm
Subject: Puisi Z.AFIF : AKU INGAT NAMA ITU, KUS
Puisi Z. Afif:
Oleh: Z. Afif
Aku ingat nama itu, Kus
30 tahun lalu mula kusua dalam kolom saban minggu
suara sejuk yang kusenangi
tuturan gaya bahasa sastra seni
khotbah kata orang, ah, apapun namanya bolehlah
karena dia pendeta
yang kurasakan pesannya terolah kearifan
dari pengalaman diri dan belajar mengenal makna lingkungan hayat
aku terkesima dalam deretan kata dan kalimat lembut kristiani
yang berlaku bagi siapa pun yang mau memahami
yang yakin kepada yang Esa
yang berbuat bagi memanusiakan manusia.
Aku ingat kembali nama itu, Kus
Fridolin Ukur penyair yang darahnya "mengalir darah penyair" 1)
tanpa pernah kenal orangnya
'pa pula pernah bersua muka
tapi apakah itu lebih penting daripada jiwa
yang tersirat dalam kolom yang kubaca
sehingga membangkitkan bayangan sosok
manusia jujur di tengah kemunafikan kuasa dipuja-puja
manusia pengamal dan pembakti di tengah kecurangan kuasa senjata sakti
manusia yang hatinya melekat pada si papa di tengah kuasa angkara murka.
Aku ingat lagi nama itu, Kus
kalau tidak karena "ketika hujan di daun-daun" 2)
sungguh, aku cuma tahu Fridolin - semata pengabar Injil
bagai bangun dari mimmi, ternyata
yang kukenal hanya nama - anak enggang dan naga
cintanya melekat di bumi Dayak yang dikroyok makhluk serakah
dari Jakarta yang bersubahat dengan penjarah dari mancanegara.
Fridolin, telah lama aku tak bersama kolommu yang berlagu merdu
kau nyanyikan pesan kemanusiaan cinta damai, sejahtera dan tenteram
kalau tidak karena Kusni - kawanku Dayak - aku kehilangan jejakmu
dalam duka mengantar pergimu, aku pun bangga
seperti juga bangga terhadap Asong yang teguh tewas dibantai TNI,
almarhum Sawong menanggung siksa penjara, banyak lagi Dayak karibku
yang sekeyakinan "melangkah di alur ruas jalan beronak ." dan
"hapal pahit manisnya" pengalaman dan tantangan 3)
karena kita cinta bumi kesayangan tanah bunda melahirkan
bumi Dayak yang ditebaspunahkan, bumi Aceh yang dikuras dan dijarah
bangsa kita kehilangan hak sebagai tuan negeri
karena kuasa tak di tangan sendiri!
Flemingsberg, Sweden, 6 Juli 2003.
1) Dari puisi Fridolin Ukur.
2) dan 3) dari puisi JJ Kusni "Ketika Hujan di Daun-daun."
From: "NYALA BACEH"
Date: Sun Jul 6, 2003 5:26 pm
Subject: Puisi Z.AFIF : AKU INGAT NAMA ITU, KUS
Puisi Z. Afif:
Komentar
Posting Komentar
Saran & Kritik